Surakarta, 20 November 2025 — Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Surakarta kembali melaksanakan layanan Kalibrasi Mobile di dua fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Puskesmas Balong dan Klinik Pratama Rawat Inap Harapan Bunda. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BPAFK Surakarta dalam memastikan alat kesehatan di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil, tetap terjaga akurasinya dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Kalibrasi Mobile sendiri merupakan program unggulan BPAFK Surakarta, yang dirancang sebagai inovasi pelayanan berbasis fleksibilitas serta orientasi mutu. Program ini memungkinkan petugas untuk melakukan pemeriksaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan secara langsung di lokasi fasilitas kesehatan, tanpa harus membawa alat ke laboratorium.
Pelayanan ini sejalan dengan budaya kerja fleksibel working management, di mana petugas dituntut untuk mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi pelayanan, baik dari sisi lokasi, waktu, maupun kebutuhan fasilitas kesehatan yang beragam. Dengan pendekatan ini, petugas dapat memberikan layanan yang cepat, responsif, dan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat.
Kepala BPAFK Surakarta menyampaikan bahwa keberadaan layanan Kalibrasi Mobile menjadi salah satu bentuk nyata komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja. “Kami terus memastikan bahwa alat kesehatan yang digunakan masyarakat, terutama di fasilitas kesehatan yang jauh dari pusat kota, tetap dalam kondisi terbaik dan terverifikasi secara teknis,” ujarnya.
Secara umum, layanan Kalibrasi Mobile ini diharapkan memberikan manfaat langsung bagi fasilitas kesehatan, terutama dalam menjamin mutu alat kesehatan yang digunakan untuk pelayanan medis harian. Dengan alat yang terkalibrasi, kualitas diagnosis dan tindakan medis dapat meningkat, sehingga turut mendukung keselamatan pasien.
Melalui kegiatan yang berlangsung pada 20 November 2025 ini, BPAFK Surakarta berharap semakin banyak fasilitas kesehatan yang memanfaatkan layanan Kalibrasi Mobile sebagai langkah strategis dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan, khususnya sebagai upaya pemerataan mutu pelayanan hingga ke wilayah terpencil.
